TUTOR SEBAYA
TUTOR SEBAYA
MEMANFAATKAN SISWA CERDAS
UNTUK CERDASKAN SAHABAT
Memberi Tahu Hal Baru, Melatih Keterampilan Baru, Internalisasi Karakter, dan Mengasuh Laksana Orangtua adalah rentetan tugas guru. Menemani siswa memasuki dunia yang kita tawarkan itu seperti menyenduk mie pangsit. Agak susah menyendok mie untuk disuapkan ke mulut kita. Tapi tetap aja bisa disendok dan masuk ke mulut. Biar mudah ya pake garpu dipilin pilin daaan aemmmm. Pakai sumpit? Itu yang saya ga bisa!!!
Seperti itu tantangan mengajar, melatih, mendidik dan mengasuh siswa. Harus dicari cara. Klo tidak langsung ya harus berliku. Berkeringat!. Pilihan saya, untuk menghadirkan dunia yang kita tawarkan adalah dengan melatih siswa cerdas lalu di angkat menjadi TUTOR SEBAYA. Sudah lama istilah ini di dengar, tapi sangat jarang kayaknya guru yang memanfaatkan peluang ini. Bilang adikku yang juga guru, "Wah! anak anak nutor sebaya-nya, aku bisa nyambil jualan", hehehe memang dia rajin jualan online. "Itu ga amanah, mbro!", sahutku.
Tidak mudah menjadikan siswa, walau cerdas, menjadi seseorang yang berada di depan kelompok kecilnya lalu menjadi inspirator. Mereka harus siap materi, siap berbicara, siap menjawab pertanyaan rekan-rekannya. Kesiapan itu mental. Dari sekian kali pelaksanaan. Hanya 2 atau 3 tutor sebaya yang clumsy, Banyak liat buku, catatan, dan susah ngomong!. Yang terjadi kemudian murid muridnya malah ngliatin polah tingkah pembelajaran di kelompok lain. Celaka ini!,
Tapi yang memang sudah siap segalanya, Luar Biasa!!. Guuuayanya persis guru yang super profesional. Gimana enggak, mereka menjelaskan sambil bercanda, tersenyum, dan tertawa. Kita yang guru kadang susah senyum apalagi ketawa. Profesionalkah kita? hehehe. Becanda braaaeee!.
Memang kadang materi yang disampaikan tidak sesuai kaidah, dan tugas saya meluruskan di akhir KBM. Yang saya cermati dengan melotot adalah keceriaan, dan gairah siswa. Motivasi besar inilah yang akan memudahkan siswa memasuki dunia yang kita tawarkan.
MEMANFAATKAN SISWA CERDAS
UNTUK CERDASKAN SAHABAT
Memberi Tahu Hal Baru, Melatih Keterampilan Baru, Internalisasi Karakter, dan Mengasuh Laksana Orangtua adalah rentetan tugas guru. Menemani siswa memasuki dunia yang kita tawarkan itu seperti menyenduk mie pangsit. Agak susah menyendok mie untuk disuapkan ke mulut kita. Tapi tetap aja bisa disendok dan masuk ke mulut. Biar mudah ya pake garpu dipilin pilin daaan aemmmm. Pakai sumpit? Itu yang saya ga bisa!!!
Seperti itu tantangan mengajar, melatih, mendidik dan mengasuh siswa. Harus dicari cara. Klo tidak langsung ya harus berliku. Berkeringat!. Pilihan saya, untuk menghadirkan dunia yang kita tawarkan adalah dengan melatih siswa cerdas lalu di angkat menjadi TUTOR SEBAYA. Sudah lama istilah ini di dengar, tapi sangat jarang kayaknya guru yang memanfaatkan peluang ini. Bilang adikku yang juga guru, "Wah! anak anak nutor sebaya-nya, aku bisa nyambil jualan", hehehe memang dia rajin jualan online. "Itu ga amanah, mbro!", sahutku.
Tidak mudah menjadikan siswa, walau cerdas, menjadi seseorang yang berada di depan kelompok kecilnya lalu menjadi inspirator. Mereka harus siap materi, siap berbicara, siap menjawab pertanyaan rekan-rekannya. Kesiapan itu mental. Dari sekian kali pelaksanaan. Hanya 2 atau 3 tutor sebaya yang clumsy, Banyak liat buku, catatan, dan susah ngomong!. Yang terjadi kemudian murid muridnya malah ngliatin polah tingkah pembelajaran di kelompok lain. Celaka ini!,
Tapi yang memang sudah siap segalanya, Luar Biasa!!. Guuuayanya persis guru yang super profesional. Gimana enggak, mereka menjelaskan sambil bercanda, tersenyum, dan tertawa. Kita yang guru kadang susah senyum apalagi ketawa. Profesionalkah kita? hehehe. Becanda braaaeee!.
Memang kadang materi yang disampaikan tidak sesuai kaidah, dan tugas saya meluruskan di akhir KBM. Yang saya cermati dengan melotot adalah keceriaan, dan gairah siswa. Motivasi besar inilah yang akan memudahkan siswa memasuki dunia yang kita tawarkan.
Komentar
Posting Komentar